Monday, August 14, 2006

Pertanian (26 Juni-1 Juli 2006)

Serangan Hama dan Penyakit Padi Meningkat (Kompas, Selasa 27 Juni 2006) Karawang-Serangan hama dan penyakit tanaman padi mengalami peningkatan. Total serangan organisme pengganggu tanaman secara nasional pada periode Januari-Juni 2006 mencapai 135.988 hektar dengan puso 1.274 hektar. Beberapa jenis hama yang ditemukan antara lain penggerek batang padi (PBP), wereng batang coklat, tikus, dan tungro. Hama PBP kuning di Karawang menyerang beberapa kecamatan, seperti Tirtamulya, Lemahabang, dan Kecamatan Majalaya. Di Kecamatan Tirtamulya, terdapat sekitar 50 hektar sawah yang terserang. Hama tersebut menyerang padi sejak tanaman berusia di bawah 30 hari. Serangan paling luas, yaitu 20 hektar, terjadi di Desa Citarik, Kecamatan Tirtamulya. Sisanya terdapat di beberapa desa, yaitu di Desa Parakan, Citarik, Cipondoh, Bojongsari, Kamurang, Parakanmulya, dan Desa Kertawaluya. Namun hal itu tidak berdampak serius terhadp produksi yang mencapai 54,86 juta ton gabah kering giling (GKG).
Porsi Kredit Tani Terus Merosot (Kompas, Selasa 26 Juni 2006) Jakarta-Rasio Kredit Bermasalah sektor pertanian 10,69 Persen. Sektor pertanian tetap kesulitan memperoleh pembiayaan dari perbankan. Sektor ini makin ditinggalkan perbankan, tercermin dari menyusutnya porsi kredit untuk pertanian. Menurut data Bank Indonesia (BI), posisi kredit pertanian per April 2006 sebesar Rp 37,12 triliun atau hanya 5,36 persen. Porsi ini turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,78 persen dengan nominal Rp 34,3 triliun. Pertumbuhan kredit ke sektor pertanian juga relatif lebih rendah ketimbang sektor ekonomi lain. Selama periode April 2004-April 2005, kreditnya hanya bertumbuh 8,22 persen, jauh di bawah rata-rata pertumbuhan kredit yang mencapai 22 persen. Hali ini disebabkan karena kredit ke sektor pertanian karena risikonya cukup tinggi.
Sawah di 28 Kecamatan di Serang Hama Tikus. (Republika, Rabu 28 Juni 2006) Soreang-Ratusan hektar sawah di 26 kecamatan di serang tikus. Selain itu hama pengerek batang juga menyerang ratusan hektar sawah di 28 kecamatan di Kabupaten Bandung. Sawah yang paling banyak diserang hama pengerat adalah kecamatan Dayeuhkolot, Arjasari, Sindangkerja, Cikalong Wetan, Bojongsoang, Pameungpeuk, Ciparay da Paseh. Juga ada 209 hektar areal sawah terserang hama pengerek bawang putih.
1,2 Juta Ton Gabah Digadaikan Setiap Panen (Republika, kamis 29 Juni 2006) BANDUNG-Untuk melindungi petani dari tengkulak saat panen raya, Perum Pegadaian memberikan kredit tunda jual komoditas pertanian atau gadai gabah. Sedikitnya 1,2 juta ton gabah setiap musim panen 'parkir' di kantor Perum Pegadaian. Gadai gabah kering ini untuk mengatasi masalah harga saat panen. Langkah ini baru di lakukan di dua wilayah yaitu Garut dan Pantura. Upaya itu bekerja sama dengan agen.Harga gadai sekitar Rp 1.100 per kg. Gabah kering giling yang digadaikan itu, kata dia, akan dikenakan bunga sebesar 1,6 persen per 15 hari. Tempo gadai biasanya selama tiga bulan atau setelah harga gabah normal kembali.
3.679 Ha Sawah Rusak (Fajar, Jumat 30 Juni 2006) Sawah seluas 3.679 hektar di kabupaten Sidrap rusak akibat tergenang banjir selama beberapa hari ini. Sawah tersebut berada di kecamatan Panca Lautang, Tellu Pitua, Limpoe watang SidenrengPitu Riawa dan Dua Pitue. Kerusakan terparah terjadi Kec. Pitu Riawa dan Dua Pitua. Masing-masing seluas 1.600 dsn 1.207 hektar. Banjir disebabkan karena meluapnya danau Sidenreang.
Lahan Tanam Tembakau Berkurang (Kompas, Kamis 29 Juni 2006) Temanggung-Luas lahan pertanian di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang ditanami tembakau pada tahun ini berkurang hingga 36 persen atau hanya 7.523 hektar. Padahal atas permintaan pabrik rokok, Temanggung harus dapat menyediakan tembakau hingga 7.050 ton atau petani harus menanam tembakau di lahan seluas 11.750 hektar. Anjloknya harga tembakau selama empat tahun belakangan ini dan gagal panen tembakau pada tahun 2005 membuat sejumlah petani beralih ke jenis tanaman lain. Selain itu harga tembakau yang ditawarkan pabrik pun tidak membaik membuat petani beralih ketanaman palawija dan hortikultura.
Pupuk Kalimantan Timur Terancam (Koran Tempo, Kamis 29 Juni 2006) Jakarta-PT Pupuk Kalimantan Timur terancam bangkrut akibat pengalihan gas ke PT Pupuk Iskandar Muda. Akibatnya produksi pupuk urea berkurang hingga 400 ribu ton. Jika harga eceran tertinggi Rp 1.200 per kilogram, potensi kerugian Rp 480 miliar.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home